Monday, April 8, 2019

Menjaga Persatuan dalam Kebhinekaan Menuju Pemilu 2019 Aman dan Damai



Doa Bersama dan Sarasehan Kebangsaan dengan tema "Menjaga Persatuan dalam Kebhinekaan Menuju Pemilu 2019 Aman dan Damai" (06/04/2019) di PP. Bayt al-Hikmah Pasuruan. H. M. Nailur Rahman, SIP, selaku Kepala Pondok Pesantren Bayt Al Hikmah menambahkan bahwa acara ini diadakan berkat kerjasama Mabes Polri dan Ikatan Alumni Syam Indonesia. Beliau juga menjelaskan bahwa poin penting dalam pertemuan ini antara lain adalah:

1. Islam itu agama yang rahmah (bukan penuh kebencian, caci maki dan fitnah).
المسلم من سلم المسلم من لسانه و يده
Arti secara bebas: Muslim sejati adalah mereka yang bisa menjaga lisan dan tangannya
2. Tidak ada nash yang secara spesifik mewajibkan sistem negara tertentu seperti khilafah, tetapi Islam memberikan kebebasan sesuai dengan kesepakatan musyawarah. Di Indonesia ini menggunakan sistem negara "Republik" berdasarkan kesepakatan. Maka kita harus menerima dengan lapang dada. Bukan malah menjadi "pemberontak" dengan memaksa merubah sistem negara.
3. Para Kyai adalah komponen yg tidak bisa dipisahkan dalam kemerdekaan Indonesia. Para Ulama NU berjasa besar dalam perang 10 November melalui Resolusi Jihad 22 Oktober 1945, mereka berjasa dalam menjaga kerukunan dan menjaga suasana negara tetap kondusif sampai saat ini.
4. Pancasila merupakan rumusan para pendiri bangsa yang harus dihargai dan dijunjung tinggi. Sila pertama dan kedua sudah cukup untuk mengantarkan manusia menjadi manusia yang mulia di dunia dan akhirat, apabila benar-benar dihayati dan dijalankan.
5. Persatuan dalam kebhinekaan adalah bukti bahwa Islam adalah agama yang penuh rahmah, menghargai perbedaan dan menghargai budaya.
6. Mari jadikan momentum Pemilu sebagai momen untuk memilih pemimpin yang tepat, yang mampu menjaga Persatuan dan Kesatuan bangsa Indonesia dibawah naungan Pancasila.
7. Mari belajar dari negara-negara yang telah hancur seperti Iraq, Afghanistan, Libya, Syria, Yaman dan lainnya. Kita harus sadar dan jeli melihat bagaimana bibit kehancuran mulai muncul, dan bagaimana mereka memainkan isu agama untuk kepentingan politik.

0 comments:

Post a Comment