Saturday, July 27, 2019

Pelatihan Software Analisis Butir Soal dan Statistika untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru SMP, SMK dan SMA Bayt Al Hikmah


para asatidah berfoto bersama para pemateri LP2M UM

Pelatihan Software Analisis Butir Soal dan Statistika untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru SMP, SMK dan SMA Bayt Al-Hikmah

Pasuruan – Bayt Al Hikmah, (27 Juli 2019). Pondok Pesantren Bayt Al Hikmah punya gawe lagi. Kali ini, kegiatan pelatihan yang memang rutin diadakan setiap akhir pekan diisi dengan Pelatihan Software Analisis Butir Soal dan Statistika Bagi Guru oleh tim LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) Universitas Negeri Malang. Ada tiga pemateri yang akan melakukan pendampingan pelatihan software SPSS ini. Ketiga pemateri tersebut adalah dosen dari UM yaitu, Bapak Januar Kustiandi, S.Pd, M.Pd.(penanggungjawab), Bapak Yogi Dwi Satrio, S.Pd, M.Pd., dan Ibu Dian Rachmawati, SE, M.Pd.
Kegiatan pelatihan ini adalah bagian dari serangkaian agenda Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah Pasuruan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu, kualitas dan profesionalisme para pendidik di lingkungan Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah. Seperti yang disampaikan oleh Ustaz Bahrul Ulum, M.Si. selaku penanggungjawab dalam acara tersebut,  “Dengan adanya pelatihan ini diharapkan agar para Ustaz dan Ustazah di lingkungan Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah dapat semakin meningkat profesionalismenya.”, kata beliau. Pelatihan ini dimulai dari pukul 09.00 WIB yang dipandu oleh pembawa acara dari guru SMK, Ustaz Nurdiansyah, S.Pd. Susunan acara kegiatan ini yaitu pembukaan, sambutan dari pihak penyelenggara, pelatihan, dan terakhir doa dan ramah tamah.
Terselenggaranya pelatihan ini terjadi atas inisiatif Ibu Putri Ayu Anisatus Solikha, M.Pd., yang secara tanpa sengaja bertemu dengan dosen UM ketika mengisi pelatihan modul di SMKN 1 Pasuruan. “Bu Putri waktu itu meminta saya untuk mencoba memberikan materi di Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah.”, kata Pak Januar saat memberikan sambutan. “Kegiatan seperti ini (program pengabdian kepada masyarakat) memang wajib bagi dosen di lingkungan UM utamanya bagi dosen-dosen muda,” lanjut beliau, “apalagi pelatihan yang ditujukan untuk guru-guru dilevel SMA dan SMK ini sangat penting agar output siswanya dapat ditingkatkan karena diajari oleh guru yang bermutu dan kualitasnya yang semakin naik sehingga ketika melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lebih siap lagi.” tegas beliau. Diakhir sambutannya, Pak Januar memberikan pesan agar pelatihan ini dikembangkan lagi agar lebih terampil dan mahir. 

Pelatihan ini diikuti oleh 48 pengajar yang terdiri dari 20 asatid (6 SMP, 8 SMK dan 6 SMA) dan 28 asatidah (12 SMP, 7 SMA dan 7 SMK). “Seharusnya pesertanya dibatasi hanya 30, namun karena banyaknya peminat dan permintaan dari kepala sekolah, maka kami mengijinkan lebih dari 30 peserta.” kata Pak Januar disela-sela pelatihan. Apalagi ini berada di lingkungan pesantren yang membuat Pak Januar dan pemateri yang lain juga mengiyakan. "Pesantren ini sudah dikenal maju," kata Pak Januar, "jadi tidak salah jika UM ingin menjadi bagian dari proses kemajuan pesantren ini." lanjut beliau.

Antusiasme para asatidah mengikuti pelatihan software analisis butir soal
Sesuai dengan judul pelatihan, maka pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada guru tentang cara membuat analisis butir soal agar soal yang nantinya diujikan kepada siswa bersifat valid dan reliabel. “Analisis butir soal ini akan bermuara pada, apakah soal ini layak untuk diujikan, jika hasilnya dibawah standar atau tidak terdapat bintang maka soal harus diganti, jika bintang satu diperbaiki jika bintang dua maka layak untuk diujikan.” demikian Pak Januar menjelaskan.
Pada tahap pertama, para guru diminta untuk menyiapkan skor penilaian yang telah dilakukan oleh para guru dengan sampel harus lebih dari atau sama dengan 30 sampel. Ini sesuai dengan instruksi dari Pak Januar. “Sampel kalau dibawah 30 dikuatirkan akan menyebabkan tidak validnya data tersebut.” kata beliau. 
Antusiasme guru mengikuti pelatihan sangat terlihat seperti yang disampaikan oleh Ustazah Hanik selaku pengajar SMA. “Pelatihan seperti ini harus sering dilakukan agar kita semakin mahir.”. Hal senada juga disampaikan oleh Ustaz Desbri, “sebelumnya, dikampus pelatihan tidak sedetail ini, saya jadi mengerti apa yang dimaksud oleh dosen saya dulu.” tandas beliau.
”Saya akan mencobanya nanti dalam pembelajaran.” kata ustad Khoiron menimpali. 
“Pelatihan ini menarik bagi guru, salah satu buktinya jumlah peserta dari awal hingga akhir tidak berkurang dan banyak Ustaz Ustazah yang aktif bertanya juga.” demikian Ustaz Fauzan menyampaikan. 
Tepat pukul 13.00 WIB pelatihan ini berakhir dimana hasilnya hampir sebagian besar data yang diolah menunjukkan bahwa butir soal tersebut layak untuk diujikan. Pada akhir sesi para Ustaz dan Ustazah diminta untuk mengirimkan hasil data tersebut ke email Pak Januar sebagai hasil dari pelatihan dan laporan. Sesi terakhir diisi dengan doa dan ramah tamah. Dengan terselenggaranya pelatihan ini, semoga kedepan Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah menjadi lebih unggul dan lebih maju lagi. (irb/liem).


0 comments:

Post a Comment