para asatidah berfoto bersama para pemateri LP2M UM |
Pelatihan
Software Analisis Butir Soal dan Statistika untuk Meningkatkan Profesionalisme
Guru SMP, SMK dan SMA Bayt Al-Hikmah
Kegiatan pelatihan ini adalah bagian dari serangkaian agenda Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah Pasuruan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu, kualitas dan profesionalisme para
pendidik di lingkungan Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah. Seperti yang disampaikan oleh
Ustaz Bahrul Ulum, M.Si. selaku penanggungjawab dalam acara tersebut, “Dengan adanya pelatihan ini diharapkan agar para Ustaz dan Ustazah di
lingkungan Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah dapat semakin meningkat
profesionalismenya.”, kata beliau. Pelatihan ini dimulai dari pukul 09.00 WIB yang
dipandu oleh pembawa acara dari guru SMK, Ustaz Nurdiansyah, S.Pd. Susunan acara kegiatan ini yaitu pembukaan, sambutan dari pihak penyelenggara,
pelatihan, dan terakhir doa dan ramah tamah.
Terselenggaranya pelatihan ini terjadi atas inisiatif Ibu Putri Ayu Anisatus Solikha, M.Pd., yang secara tanpa
sengaja bertemu dengan dosen UM ketika mengisi pelatihan modul di SMKN 1
Pasuruan. “Bu Putri waktu itu meminta saya untuk mencoba memberikan materi di
Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah.”, kata Pak Januar saat memberikan sambutan. “Kegiatan
seperti ini (program pengabdian kepada masyarakat) memang wajib bagi dosen di lingkungan UM utamanya bagi dosen-dosen
muda,” lanjut beliau, “apalagi pelatihan yang ditujukan untuk guru-guru dilevel
SMA dan SMK ini sangat penting agar output siswanya dapat ditingkatkan karena
diajari oleh guru yang bermutu dan kualitasnya yang semakin naik sehingga ketika melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lebih siap lagi.” tegas beliau. Diakhir sambutannya, Pak Januar memberikan pesan agar
pelatihan ini dikembangkan lagi agar lebih terampil dan mahir.
Pelatihan ini diikuti oleh 48 pengajar yang terdiri dari 20 asatid (6 SMP, 8 SMK dan 6 SMA) dan 28 asatidah (12 SMP, 7 SMA dan 7 SMK). “Seharusnya pesertanya dibatasi hanya 30, namun karena banyaknya peminat dan permintaan dari kepala sekolah, maka kami mengijinkan lebih dari 30 peserta.” kata Pak Januar disela-sela pelatihan. Apalagi ini berada di lingkungan pesantren yang membuat Pak Januar dan pemateri yang lain juga mengiyakan. "Pesantren ini sudah dikenal maju," kata Pak Januar, "jadi tidak salah jika UM ingin menjadi bagian dari proses kemajuan pesantren ini." lanjut beliau.
Pelatihan ini diikuti oleh 48 pengajar yang terdiri dari 20 asatid (6 SMP, 8 SMK dan 6 SMA) dan 28 asatidah (12 SMP, 7 SMA dan 7 SMK). “Seharusnya pesertanya dibatasi hanya 30, namun karena banyaknya peminat dan permintaan dari kepala sekolah, maka kami mengijinkan lebih dari 30 peserta.” kata Pak Januar disela-sela pelatihan. Apalagi ini berada di lingkungan pesantren yang membuat Pak Januar dan pemateri yang lain juga mengiyakan. "Pesantren ini sudah dikenal maju," kata Pak Januar, "jadi tidak salah jika UM ingin menjadi bagian dari proses kemajuan pesantren ini." lanjut beliau.
Antusiasme para asatidah mengikuti pelatihan software analisis butir soal |
Sesuai
dengan judul pelatihan, maka pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan
kepada guru tentang cara membuat analisis butir soal agar soal yang nantinya
diujikan kepada siswa bersifat valid dan reliabel. “Analisis butir soal
ini akan bermuara pada, apakah soal ini layak untuk diujikan, jika hasilnya
dibawah standar atau tidak terdapat bintang maka soal harus diganti, jika
bintang satu diperbaiki jika bintang dua maka layak untuk diujikan.” demikian Pak Januar menjelaskan.
Pada tahap pertama, para guru diminta untuk menyiapkan skor penilaian yang telah dilakukan oleh para guru dengan sampel harus lebih dari atau sama dengan 30 sampel. Ini sesuai dengan instruksi dari Pak Januar. “Sampel kalau dibawah 30 dikuatirkan akan menyebabkan tidak validnya data tersebut.” kata beliau.
Pada tahap pertama, para guru diminta untuk menyiapkan skor penilaian yang telah dilakukan oleh para guru dengan sampel harus lebih dari atau sama dengan 30 sampel. Ini sesuai dengan instruksi dari Pak Januar. “Sampel kalau dibawah 30 dikuatirkan akan menyebabkan tidak validnya data tersebut.” kata beliau.
Antusiasme guru mengikuti pelatihan sangat terlihat seperti yang disampaikan oleh Ustazah Hanik selaku pengajar SMA. “Pelatihan
seperti ini harus sering dilakukan agar kita semakin mahir.”. Hal senada juga
disampaikan oleh Ustaz Desbri, “sebelumnya, dikampus pelatihan tidak sedetail
ini, saya jadi mengerti apa yang dimaksud oleh dosen saya dulu.” tandas beliau.
”Saya
akan mencobanya nanti dalam pembelajaran.” kata ustad Khoiron menimpali.
“Pelatihan
ini menarik bagi guru, salah satu buktinya jumlah peserta dari awal hingga akhir
tidak berkurang dan banyak Ustaz Ustazah yang aktif bertanya juga.” demikian Ustaz Fauzan menyampaikan.
Tepat pukul 13.00 WIB pelatihan ini berakhir dimana
hasilnya hampir sebagian besar data yang diolah menunjukkan bahwa butir soal tersebut layak untuk
diujikan. Pada akhir sesi para Ustaz dan Ustazah diminta untuk mengirimkan
hasil data tersebut ke email Pak Januar sebagai hasil dari pelatihan dan
laporan. Sesi terakhir diisi dengan doa dan ramah tamah. Dengan terselenggaranya pelatihan ini, semoga kedepan Pondok
Pesantren Bayt Al-Hikmah menjadi lebih unggul dan lebih maju lagi. (irb/liem).