Malang - Banjir melanda wilayah Kota Malang pasca diguyur hujan deras selama hampir 1 jam. Dampaknya, mulai dari mobil hanyut terseret air sampai pengendara motor terjatuh akibat terseret air, hingga satu anak dikabarkan hilang.
Foto: Istimewa.
Banjir menyeret dua mobil Honda Jazz dan Toyota Avanza yang tengah parkir di kawasan Jalan Glintung, Kota Malang, Senin (10/12/2018) sore. Air sungai yang meluap menggerus sekitar sungai hingga mengakibatkan tanah di atasnya ambrol.
Mobil yang tengah parkir turut jatuh ke sungai dan terseret banjir. "Mobil Honda Jazz dan Avanza yang terparkir di Glintung terseret air. Honda Jazz ditemukan di Jalan Bukirsari dan mobil Avanza ditemukan di aliran sungai kawasan Bantaran," terang warga, Andik Agus Mardiko pada detikcom.
Mobil berhasil dievakuasi saat banjir mulai reda. Namun kondisinya telah ringsek karena terbawa banjir. Tidak ada korban dalam peristiwa tersebut.
Sementara dalam video amatir yang beredar di media sosial. Seorang perempuan tengah mengendarai motor terseret banjir di Jalan Letjen S Parman. Nampak, sejumlah warga memberikan pertolongan ketika motor terjatuh dan terbawa arus air.
Banjir karena luapan sungai juga merusak bagian halaman rumah makan Ringin Asri di Jalan Soekarno-Hatta. Air setinggi lebih dari 5 meter menerjang bagian depan rumah makan.
BPBD beserta dinas terkait dibantu warga berjibaku mengatasi dampak banjir yang terjadi akibat guyuran hujan deras melanda Kota Malang sekitar satu jam lamannya.
Plt Kalakhar BPBD Kota Malang Handi Priyantono mengaku, jika mobil yang terbawa arus sungai, telah berhasil dievakuasi. "Sudah dievakuasi mobil yang terbawa banjir itu," terang Handi.
Dikatakan juga, personel BPBD sudah turun ke lapangan untuk melakukan pendataan dan assesment terkait dengan bencana yang terjadi (banjir).
"Selanjutnya kegiatan yang dilakukan adalah mengevakuasi korban terdampak dan pemberian bantuan darurat yang diperlukan serta melakukan penyedotan daerah-daerah yang masih tergenang air," sambung Handi.
Namun, lanjut Handi, dikarenakan keterbatasan personel dan sarana prasarana maka, dilakukan sebatas kemampuan secara maksimal.
"Bencana yang datang juga sporadis di beberapa titik, perlu kewaspadaan kita semua, masyarakat dan dunia usaha. Bencana yang terjari adalah tanggung jawab kita semua, sehingga perlu adanya kepedulian dari masing-masing institusi dan masyarakat. Kita juga sudah koordinasi dengan OPD (organisasi perangkat daerah) yang lain untuk penanganan bencana ini, seperti DPUPR, PERKIM, PMI, Dinkes, dan lainnya," beber Handi.
Mobil yang tengah parkir turut jatuh ke sungai dan terseret banjir. "Mobil Honda Jazz dan Avanza yang terparkir di Glintung terseret air. Honda Jazz ditemukan di Jalan Bukirsari dan mobil Avanza ditemukan di aliran sungai kawasan Bantaran," terang warga, Andik Agus Mardiko pada detikcom.
Sementara dalam video amatir yang beredar di media sosial. Seorang perempuan tengah mengendarai motor terseret banjir di Jalan Letjen S Parman. Nampak, sejumlah warga memberikan pertolongan ketika motor terjatuh dan terbawa arus air.
Banjir karena luapan sungai juga merusak bagian halaman rumah makan Ringin Asri di Jalan Soekarno-Hatta. Air setinggi lebih dari 5 meter menerjang bagian depan rumah makan.
Foto: Istimewa.
|
BPBD beserta dinas terkait dibantu warga berjibaku mengatasi dampak banjir yang terjadi akibat guyuran hujan deras melanda Kota Malang sekitar satu jam lamannya.
Plt Kalakhar BPBD Kota Malang Handi Priyantono mengaku, jika mobil yang terbawa arus sungai, telah berhasil dievakuasi. "Sudah dievakuasi mobil yang terbawa banjir itu," terang Handi.
Dikatakan juga, personel BPBD sudah turun ke lapangan untuk melakukan pendataan dan assesment terkait dengan bencana yang terjadi (banjir).
"Selanjutnya kegiatan yang dilakukan adalah mengevakuasi korban terdampak dan pemberian bantuan darurat yang diperlukan serta melakukan penyedotan daerah-daerah yang masih tergenang air," sambung Handi.
Namun, lanjut Handi, dikarenakan keterbatasan personel dan sarana prasarana maka, dilakukan sebatas kemampuan secara maksimal.
"Bencana yang datang juga sporadis di beberapa titik, perlu kewaspadaan kita semua, masyarakat dan dunia usaha. Bencana yang terjari adalah tanggung jawab kita semua, sehingga perlu adanya kepedulian dari masing-masing institusi dan masyarakat. Kita juga sudah koordinasi dengan OPD (organisasi perangkat daerah) yang lain untuk penanganan bencana ini, seperti DPUPR, PERKIM, PMI, Dinkes, dan lainnya," beber Handi.
(Sumber berita: Muhammad Aminudin - detikNews)
Ya Allah semoga tidak ada kirban jiwa yg begitu banyak
ReplyDelete