Jumat 28 Desember 2018, bertepatan dengan Jumat Pahing yang sebagaimana rutinitas biasa dan sudah menjadi agenda Yayasan Bayt Al-Hikmah, seluruh civitas dan staff mengikuti kajian kitab Adabul 'Alim wal Muta'allim. Salah satu buah karya Hadrotusy Syaikh K.H. Hasyim Asy'ari tersebut langsung dikaji oleh Beliau H. Ahmad Taufiq A.R., M.Si. dilaksanakan bakda sholat jumat di Aula Yayasan Bayt Al Hikmah.
Diantara inti pembahasan pada kajian kali ini yaitu tentang beberapa akhlaq terpuji yang harus dimiliki oleh seorang Mu'allim (pendidik). Pada kitab tersebut mushonnif (pengarang kitab) menyebutkan Akhlaq Terpuji yang seyogyanya dimiliki oleh seorang guru/pendidik yang ke-18, diantaranya:
1. Selalu tekun dan bersungguh-sungguh
Tekun dalam mendalami ilmu sesuai dengan bidangnya dan bersungguh-sungguh dalam mengemban amanah sebagai seorang guru yang mempunyai kewajiban menyampaikan ilmu kepada murid-muridnya.
2. Selalu membaca buku dan membacakannya
Dalam menyampaikan ilmu, seorang guru harus memiliki sebuah landasan teori atau sumber yang senantiasa dibaca, tidak hanya menyampaikan sesuatu yang muncul dari otaknya sendiri atau bahkan tidak berdasar, na'udzubillah. Setelah membaca/mengkaji dasar teori tersebut seorang guru juga harus membaca ulang atau menyampaikannya kepada murid-muridnya.
3. Ikhlas
Dalam penjabarannya, beliau H.Ahmad Taufiq A.R.,M.Si. membagi ikhlas menjadi dua yaitu ikhlas secara duniawi dan ikhlas secara agama. Ikhlas secara duniawi yaitu ikhlas yang disampaikan dengan maksud tidak mengharapkan imbalan dari seseorang dan perbuatan tersebut baik dilakukan secara hubungan sosial. Ikhlas secara agama merupakan ikhlas lillah yang dihaturkan hanya kepada Allah SWT, dan ikhlas inilah yang harus dimiliki oleh seorang guru.
4. Selalu memiliki sikap yaqin
Yaqin terhadap keimanannya, agamanya dan kebenaran-kebenara yang ia sampaikan.
5. Selalu memiliki sikap Taqwa
6. Memiliki sifat sabar, ridhlo, qonaah, zuhud dan tawakkal
7. Menyerahkan segala urusan hanya kepada Allah SWT
8. Mempunyai hati yang suci
Dengan selalu melakukan kebaikan dan memperbaiki diri sehingga terhindar dari sifat yang buruk.
9. Selalu ber-husnudz dzon
Memiliki prasangka yang baik terhadap manusia maupun segala sesuatu yang telah menjadi ketetapan Allah SWT.
10. Memiliki sifat Pemaaf
Selalu memaafkan kepada siapa saras dan tidak memiliki sifat dendam kepada sesama.
11. Mempunyai perilaku yang baik
Seorang guru adalah sosok yg menjadi panutan murid-muridnya, dalam istilah Jawa Guru berarti "digugu lan ditiru" semua tingkah lakunya akan dicontoh oleh murid-muridnya maka dari itu harus senantiasa berperilaku yang baik.
12. Melihat segala hal yang baik dan memperbaiki hal yang kurang baik
13. Mensyukuri kenikmatan dari Allah SWT
Senantiasa bersyukur dengan cara memanfaatkan semua nikmat yang telah diberikan dengan denikdem nikmat tersebut akan selalu ditambah oleh Allah SWT
14. Berbelas kasih kepada seluruh makhluk
Memiliki sikap kasih sayang kepada semua makhluk disekitarnya baik yang hidup maupun yang mati.
15. Memiliki sikap malu
Malu kepada Allah SWT jika berbuat maksiat kepadanya serta malu kepada sesama manusia jika melakukan kejahatan.
16. Punya rasa takut (khouf) dan berharap (raja')
Takut atas murka yang diberikan oleh Allah SWT dan senantiasa berharap akan rahmat Allah SWT
17. Mempunyai rasa cinta kepada Allah SWT
Perasaan cinta kepada Allah SWT akan dapat menyatukan semua perbuatan baik. Kecintaan kepada Allah SWT dapat dipupuk dengan cara mengikuti sunnah-sunnah rasulullah SAW.
18. Melanggengkan semangat untuk terus menambah ilmu dan amal
Hal tersebut dapat dilakukan melalui beberapa cara antara lain: selalu tekun dan sungguh-sungguh, selalu menjalankan wirid-wirid dan ibadah, selalu membaca buku dan membacakannya, melakukan muthola'ah, melakukam review terhadap materi yang sudah disampaikan, membuat catatan-catatan, menghafal materi, serta membahas materi dengan kajian yang mendalam.
Pada akhir sesi kajian, Beliau H.Ahmad Taufiq A.R., M.Si. menyampaikan sebuah pesan hikmah yaitu "kemuliaan tidak akan tercapai kecuali dengan kepayahan diri." Jika ingin memperoleh sesuatu yang berharga maka harus dibarengi dengan ikhtiyar, baik ikhtiyar secara lahir maupun bathin.
Tujuan dari kegiatan kajian ini adalah selain untuk mengikuti ajaran para salafunash sholih dengan mengaji kitab-kitab salaf, juga untuk menambah pengetahuan kepada seluruh civitas Yayasan Bayt Al-Hikmah untuk bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga selalu mendapatkan manfaat barokah dalam mengabdi d pesantren bayt al hikmah... aamiin😊
ReplyDeleteMantap...
ReplyDeleteInsyAllah bermanfaat dan barokah